Hanya jiwa itu yg mengerti, sebak meratap nasib sendiri....
Kenapa air mata jernih itu mengalir lagi, rasa itu hadir kini, memenuhi ruang kekosongan ini....
Oh, jiwa.....tabahkah mghadapi hidup ini dgn sejarah yg tidak bisa dipadam???
Gusar menerjah lubuk nurani, bimbang pula menguasai diri,
Siapa aku yang kerdil ini?
Yang mengharap kisah ini sampai di sini, menghilang lenyap terus menyepi,
dalam kesuraman dan kepastian hakiki......
Kisah itu perlu dinoktah supaya berhenti kisah duka,
Kisah yg menjadi igauan pemiliknya,
Supaya kekuatan mengiringi langkahnya untuk terus teguh berdiri menongkah arus kehidupan dan mencipta sejarah dan lembaran baru dalam kamus hidupnya.
Sesekali ratapan itu kedengaran lagi, mungkin mengimbau kepahitan dan kedukaan semalam,
Tapi tanpa kisah semalam, seseorang itu tidak akan menjadi seperti mana dia hari ini.
Syabas kerna masih teguh berdiri meniti hidup yang mencabar, bukan apa bimbang kecundang di tengah perjalanan menuju ke destinasi yang abadi.
Setiap persimpangan ditempuh dengan keberanian, keyakinan dan ketekalan.
Hanya dia yang bisa mengetahui potensi diri yang ada dalam menyusun strategi menggegar dunia.
Keperitan itu sendiri yang menanggung, Walau lukanya keperitan terasa ngilu mencengkam sanubari tapi lahiriahnya terasa seperti tidak ada apa-apa. Jiwa itu tetap tegar tersenyum menyembunyi kedukaan yang bersarang jauh di lubuk hati. Ada insan yang tahu?? Ah, siapa jua yang mahu peduli?
Biarlah sendiri menanggung lara memendam sendu mengusung rindu, selagi masih kuat jasad ini berdiri jiwa itu tersembunyi, selagi itu kisah duka itu terpendam tak diketahui..........Kerana senyuman mampu menyimpan rahsia yang tersendiri..........Tersenyumlah dan berheni menangisi kisah duka kehidupan kerana setiap insan ada kisah hidup masing-masing, suka atau duka, tawa atau sendu itu memang ketentuanNya.......bersyukurlah...
Sekadar hiasan pinjam kat en. google...hehehehe
*mengarut mencoret menaip 13 Jun 2011 di rumah my lovely grandmum.......
No comments:
Post a Comment